chemistry

LEMAK

Lemak
Lemak merupakan Salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia Lemak yang pada suhu kamar berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah lemak biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan. Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak ikan.
Ø  Rumus Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu
trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada ilustrasi dibawah ini:

Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol.
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak. Contoh :
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700095/materi_files/image004.gif
1.      Komposisi lemak
Komosisi lemak merupakan ester asam-asam lemak yang pada hidrolisa menghasilkan  asamlemak, alkohol, dan juga zat-zat lain.
a.Fosfolipid
Hidrolisa fosfolipid menghasilkan asam lemak, gliserol (atau alkohol lain yang bukan gliserol), asam folat dan senyawa-senyawa lain. Contoh fosfolipid:
1. Asam fosfatidat (fosfatidil gliserol), hanya mengandung gliserol, asam lemak dan asam fosfat. Difosfatidilgliserol dikenal dengan nama kardiolipin dan terdapat di dalam mitokondria.
2. Fosfatidilkolin (lesitin), mengandung asam fosfat dan kolin.
3. Fosfatidiletanolamin (sefalin), mengandung asam fosfatidat dan etanolamin.
4. Fosfatidil inositol (lipositil), mengandung asam fosfatidat dan inositol.
5. Fosfatidil serin, mengandung asam fosfatidat dan asam amino serin.
6. Plasmalogen, menyerupai lesitin dan sefalin, kecuali ikatan ester asam lemak pada posisi pada karbon gliserol diganti oleh ikatan ester dengan suatu alkohol tak jenuh.
7. Sfingomielin, tidak mengandung gliserol. Pada hidrolisa akan dihasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin, dan suatu alkohol yang mengandung gugus amina yang disebut sfingosin.
b. Glikolipid (Serebrosida)
Glikolipid mengandung asam lemak, sfingofusin dan karbohidrat (galaktosa/glukosa). Sulfatida ialah serebrosida yang mengandung sulfat. Gangliosida mengandung, disamping glukosa/galaktosa, asam lemak dan sfingosin juga mengandung asam N-asetilneraminat dan hexosamin.
2.      Hidrolisis
Hidrolisa dalam hal ini adalah penguraian lemak atau trigliserida oleh molekul air menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini akan lebih sempurna jika ditambahkan katalisator misalnya enzim lipase.
Reaksi :
H2C – O – CO – R1                               H – O – H
HC – O – CO – R2               +               H – O – H              Lipase
H2C – O – CO – R3                               H – O – H
Trigliserida                                                 Air
R1 – COOH                                 H2C – OH
R2 – COOH                 +              HC – OH
R3 – COOH                                 H2C – OH
Asam lemak bebas                      Gliserol
Proses hidrolisa dapat terjadi secara autokatalis atau dapat dikatalis oleh metal.
3.      Lemak sebagai sumber senyawa asam dan alkohol
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam format, H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnya mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal, sehingga membentuk rumus bangun alkana.
Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.
Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut.
Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.
Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk: cis dan trans. Semua asam lemak nabati alami hanya memiliki bentuk cis (dilambangkan dengan "Z", singkatan dari bahasa Jerman zusammen). Asam lemak bentuk trans (trans fatty acid, dilambangkan dengan "E", singkatan dari bahasa Jerman entgegen) hanya diproduksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara sintetis. Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantai yang melengkung. Asam lemak trans karena atom H-nya berseberangan tidak mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.
Ketengikan (Ingg. rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). Bau yang kurang sedap muncul akibat campuran dari berbagai produk ini. Prostaglandin merupakan lipida yang dibangun oleh 20 atom karbon pembentuk rantai utamanya. Prostaglandin merupakan lipida yang mengandung gugus hidroksil (OH) di posisi atom C nomor 11 dan C nomor 15, dan memiliki ikatan rangkap pada atom C no 13.
(Gambar Molekul prostaglandin)
Prostaglandin dihasilkan oleh jaringan yang sedang terluka atau sakit yang disintesis dari asam lemak tak jenuh rantai panjang yaitu asam arakidonat. Kehadiran obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dapat menghambat proses pembentukan molekul ini. Proses pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat, ditunjukkan oleh persamaan reaksi di bawah ini:
gambar 14.40
(Gambar  Proses pembentukan Prostaglandin dari asam arakidonat)
Ø  Reaksi Safonifikasi (Penyabunan)
Reaksi Safonifikasi (Penyabunan) reaksi antara ester dengan basa menghasilkan garam dan alkohol
R-COOR’ + NaOH –> R-COONa + R’-OH
Pada reaksi pembuatan sabun, maka ester yang digunakan adalah suatu lemak (trigliserida) dengan KOH menghasilkan suatu garam lemak (sabun) dan gliserol
Contoh :
Reaksi Safonifikasi (Penyabunan)
CH2-OOC-C17H35 CH2-OH
 CH-OOC-C17H35 + 3KOH                  3C17H35COOK               +           CH-OH
CH2-OOC-C17H35 CH2-OH
Gliseril tristrearat                                Kalium stearat                                      Gliserol
(Suatu Lemak)                                       (Suatu Sabun)                     (Alkohol hasil sampingan)
                                                                        
4.      Detergen
Detergent adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun,detergent mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik sertatidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergent merupakan garam natrium dari asam sulfonat.Rantai hidrokarbon, R, di dalam molekul sabun di atas mungkin rantai hidrokarbon yanglurus atau rantai hidrokarbon yang bercabang.
Bahan utama detergent ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asamsulfonik. Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergent merupakan molekul berantai panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul.Detergent pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkylhydrogen sulfat. Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak dan minyak. Alkohol berantai panjang ini direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan alkilhydrogen sulfat yang kemudian dinetralkan dengan basa. Natrium lauril sulfat adalah detergent yang baik. Karena garamnya berasal dari asamkuat, larutannya hampir netral. Garam kalsium dan magnesiumnya tidak mengendap dalamlarutannya, sehingga dapat dipakai dengan air lunak atau air sadah. Pada masa kini, detergentyang umum digunakan adalah alkil benzenesulfonat berantai lurus. Pembuatannya melaluitiga tahap. Alkena rantai lurus dengan jumlah karbon 14-14 direaksikan dengan benzena dankatalis Friedel-Craft (AlCl3 atau HF) membentuk alkil benzena. Sulfonasi dan penetralandengan basa melengkapi proses ini
Rantai alkil sebaiknya tidak bercabang. Alkil benzenasulfonat yang bercabang bersifattidak dapat didegradasi oleh jasad renik (biodegradable). Detergent ini mengakibatkanmasalah polusi berat pada tahun 1950-an, yaitu berupa buih pada unit-unit penjernihan sertadisungai dan danau-danau. Sejak tahun 1965, digunakan alkil benzenasulfonat yang tidak  bercabang. Detergent jenis ini mudah didegradasi secara biologis oleh mikroorganisme dantidak berakumulasi dilingkungan kita.
Ø  Jenis surfaktan
Surfaktan merupakan suatu zat yang dapat menurunkan tegangan muka cairan yangmemudahkan proses penyebaran dan menurunkan tegangan antar muka di antara dua cairan.Surfaktan biasa disebut dengan surface active agent yang berguna sebagai zat pembersih(cleaning agents) pada sabun dan detergent (detergentts and soaps.com). Molekulnya terdiridari rantai panjang hidrokarbon dan group ionic yang larut dalam air (water soluble ionic group). Pada dasarnya terdapat beberapa jenis detergent berdasarkan jenis surfaktannya,yaitu:
1.Anionic detergentt
Pada jenis surfaktan ini terdapat group ion negatif sehingga dinamakan anionicdetergentt. Umumnya, bagian head merupakan gugus yang bermuatan negative. Sifatdetergentcy ditentukan oleh anion yang terdapat dalam rantainya. Apabila inginmenghasilkan tingkat detergentcy optimum, maka anion dapat dinetralisasi dengan alkaliatau material yang bersifat basa.
2. Kationik detergent
Kationic detergent memiliki head yang bermuatan positif. Sifat detergentcy berhubungandengan kation dimana berhubungan erat dengan ukuran molekul. Namun demikian,kation detergent tidak memberikan efek detergentcy yang baik.
 3.Nonionic detergent
Sebagaimana kata ³nonionic´ maka surfaktan pada detergentt ini tidak memiliki ion.Oleh karena itu, detergentt ini tidak dapat bereaksi dengan ion-ion pada air keras.
Contoh salah satu struktur detergen anionic:
5.      Lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap. Dalam hal ini, atom karbon belum mengikat atom hidrogen secara maksimal karena adanya ikatan rangkap. Lemak yang mengandung satu saja asam lemak tak jenuh disebut lemah jenuh.
Asam lemak jenuh maupun asam lemak tak jenuh berbeda dalam energi yang dikandungnya dan titik leburnya. Karena asam lemak tak jenuh mengandung ikatan carbonhidrogen yang lebih sedikit dibandingkan dengan asam lemak jenuh pada jumlah atom karbon yang sama, asam lemak tak jenuh memiliki energi yang lebih sedikit selama proses metabolisme daripada asam lemak jenuh pada keadaan dimana jumlah atom karbon sama.
Asam lemak jenuh dapat tersusun dalam susunan yang rapat, sehingga asam lemak jenuh dapat dibekukan dengan mudah dan berwujud padatan pada temperatur ruangan. Tetapi ikatan rangkap yang kaku dalam lemak tak jenuh mengubah kimia dari lemak. Terdapat dua cara ikatan ini disusun yaitu :
1. Isomer dengan kedua bagian dari rantai pada sisi yang sama (cis; hanya terdapat pada lemak alami). Isomer cis mencegah lemak dari penumpukan seperti halnya yang terjadi pada ikatan jenuh. Hal ini menurunkan gaya intermolekul diantara molekul lemak, sehingga menyebabkan lemak cis tak tejuh lebih sulit untuk membeku. Lemak cis tak jenuh biasanya merupakan cairan pada temperatur ruangan.
2. Isomer dengan rantai yang berlawanan pada ikatan ganda (isomer trans, biasanya merupakan produk dari hidrogenasi parsial dari lemak tak jenuh alami).Reaksi hidrogenasi dapat mengubah minyak menjadi lemak. Hal ini sering dilakukan dalam industri margarin. Serbuk logam nikel  (yang dikeluarkan kemudian) didispersikan dalam minyak panas sebagai katalis. Hidrogen beradisi pada beberapa ikatan ganda dua dari rantai asam lemak tak jenuh karbon dan menjenuhkannya. Dengan demikian akan mengubah minyak menjadi lemak. Contohnya hidrogenasi pada triolein menghasilkan tristearin.
                      O
CH2      O     C      (CH2)7 CH       CH (CH2)7CH3
                  O
CH     O   C      (CH2)7 CH       CH (CH2)7CH3            H2, kalor, P, Ni
                      O
CH2       O     C      (CH2)7 CH       CH (CH2)7CH3
Triolein (minyak)
                      O
CH2     O       C      (CH2)16 CH3
                  O
CH     O    C     (CH2)16 CH3
                      O
CH2     O       C      (CH2)16 CH3
Tristearin (lemak)
6.      Fosfogliserida
Fosfolgliserida lain termasuk fosfattidilserin, mengandung asam hidroksiamin serin sebagai gugus pada kepalanya dan fosfatilinositol, yang mengandung alcohol siklik inositol. Kardiolipin yang ditemukan secara khas pada membran mitochondria sebelah dalam, berbeda dari jenis fosfogliserida lain, senyawa ini merupakan fosfogliserida
“ganda”.  Semua fosfogliserida mempunyai muatan negatif pada gugus fosfat, pada pH 7. Selain itu, gugus alcohol pada bagian kepala juga dapat memberikan satu atau lebih muatan listrik pada pH mendekati 7. Jadi, fosfogliserida yang mempunyai dua jenis gugus yang amat berbeda, yaitu gugus hidrofilik pada kepala yang bersifat polar dan ekor hidrofobik yang berrsifat nonpolar. Senyawa ini , karenanya bersifat ampifatik. Fosfolgliserida mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam atau basa, untuk mengahasilkan komponen unit penyusunnya: asam lemak, gliserol, asam fosfatdan alkoholpada bagian kepala. Senyawa ini dapat juga dihidrolisa secara enzimatik oleh berbagai jenis fosfolipase yang menkatalisa hidrolisis ikatan spesigik pada molekul fosfogliserida.
Gambar struktur fosfogliserida :
7.      Fosfolipida
Fosfolipida adalah komponen utama lipida membrane. Golongan ini berbeda dengan triasilgliserolkarena mempunyai satu atau lebih gugus ‘kepala’ dengan polaritas tinggi selain ekor hidrokarbonnya. Karena itulah golongan ini disebut lipida polar. Lipidan membrane yang paling banyak adalah fosfolipida.  Fosfolipida yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil pertama dan kedua pada gliserol.Gugus hidroksil yang ketiga pada gliserol membentuk ikatan ester dengan asam fosfat. Selain itu, fosforgliserida mengandung molekul alcohol kedua yang juga berikatan ester dengan fosfat. Karenanya, gugus alcohol kedua ini terletak pada kepala polar dari molekul fosfogliserida. Jenis fosfogliserida yang berbeda dinamakan menurut jenis alcohol pada kepala yang bersifat polar. Senyawa induk fosfogliserida adalah asam fosfatidat yang tidak memiliki kepala alcohol. Fosfogliserida yang paling banyak adalah senyawa-senyawa yang hampir serupa fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkholin yang mengandung alcohol etanolamin dan kholin berturut-turut pada bagian kepala yang besifat polar.
(gambar struktur fosfolipid)


(diambil dari beberapa referensi: buku dan internet )




















Tugas Daspen

TUGAS DASPEN 
Sumber pengetahuan
 1.Pengalaman pribadi merupakan pengetahuan pertama, namun pengalaman pribadi bukan merupakan sumber pengetahuan yang dapat dipercaya. Kejadian yang sama dialami atau diamati oleh orang berbeda dapat memberikan pengalaman yang berbeda pula. 
2.otoritas atau pakar merupakan orng atau benda yang dianggap menguasai atau memiliki informasi yang dapat dipercaya. Sebagai sumber pengetahuan, otoritas mempunyai beberapa kelemahan :
 (a) otoritas mungkin juga dibuat salah, 
 (b) otoritas kadang-kadang bertentangan satu sama lain, atau 
 (c) apa yang ditulis atau dikatakan merupakan pendapat pribadi,bukan berdasarkan fakta hasil penelitian. 3.Penalaran deduktif merupakan suatu cara berfikir yang dimulai dari sesuatu yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika. Penalaran deduktif dilakukan dengan melalui seperangkat penalaran yang disebut silogisme, yang terdiri dari:
 (1) premis mayor (pernyataan bersifat umum), 
 (2) premis minor (pernyataan yang bersifat khusus), dan 
 (3) kesimpulan yang dimbil berdasarkan kedua premis tersebut. 
 4.penalaran induktif merupakan kesimpulan umum dibuat berdasarkan fakta atau data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung. Agar kesimpulan induktif sempurna keberadaannya, maka peneliti harus mengamati semua gejala yang ada, dan yang akan ada. Hal ini nampaknya sulit dilaksanakan, oleh karena itu bisanya kesimpulan induktif didasarkan pada sejumlah contoh atau sampel terbatas yang dianggap mewakili objek yang diteliti. 
 Latihan dan diskusi
 1.Beri contoh cara berfikir deduktif yang berhubungan dengan pelaksanaan pengajaran ilmu kimia! 
   Jawab : Semua unsur golongan VIII A adalah golongan gas mulia, Unsur He adalah golongan VIII A,         Maka unsur He adalah golongan gas mulia. 
 2.Beri contoh cara berfikir induktif yang berhubungan dengan pelaksanaan pengajaran imu kimia! 
 Jawab : Karena unsur Be adalah golongan II A dan disebut juga logam alkali tanah yang memiliki konfigurasi elektron 2, maka setiap unsur pada golongan II A memiliki konfigurasi elektron. 
3.Sebutkan sumber pengetahuan yang mana yang digunakan dalam contoh-contoh di bawah ini? (pengalaman pribadi,otoritas,deduktif dan induktif) 
a. Setelah mengadakan pengamatan terhadap beberapa logam yang dipanaskan, siswa menyimpulkan bahwa semua logam yang dipanaskan memuai. 
 Jawab : dari pengertian macam-macam pengetahuan yang telah dipaparkan, jawaban untuk pernyataan diatas adalah penalaran induktif.
 b. Setelah banyak berfikir, Dalton berkesimpulan bahwa setiap benda terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom. Pemikiran Dalton ini kemudian menjadi dasar bagi teori atom. 
 Jawab : dari pengertian macam-macam pengetahuan yang telah dipaparkan, jawaban untuk pernyataan diatas adalah pendapat otoritas.
 c. Mengetahui bahwa radioaktif mengeluarkan partikel-partikel energy tanpa mengurangi besarnya, Einstein mengembangkan rumus E=mc2 untuk mengbah benda menjadi energy. 
 Jawab : dari pengertian macam-macam pengetahuan yang telah dipaparkan, jawaban untuk pernyataan diatas adalah otoritas atau pakar.
 d. Si A sewaktu masih mahasiswa sering diikutkan dosen mengawasi dan menyiapkan alat dan bahan praktikum, maka sewaktu dia ditunjuk sebagai pengelola laboratorium di SMA tempat dia mengajar, dia dapat mengelola laboratorium dengan baik. 
 Jawab : dari pengertian macam-macam pengetahuan yang telah dipaparkan, jawaban untuk pernyataan diatas adalah pengalaman pribadi. 
 4. Bagaimanakah pendapat anda tentang silogisme berikut? “ Bila Tuhan Maha kuasa, tentu Ia kuasa membuat batu seberat yang Ia tidak kuasa mengangkatnya ” 
 Jawab : kesimpulannya menurut saya adalah silogisme tersebut salah karena sebuah silogisme jika salah satu pernyataannya salah maka kesimpulan akhirnya pun salah. Pernyataan yang saya sebut salah yaitu pada kalimat “ ia tidak kuasa mengangkatnya”. Selama Tuhan mampu menciptakan batu yang Tuhan tidak kuasa mengangkatnya berarti Tuhan tetap kuasa. 
 TUGAS
 -->Pertanyaan 
1.Tujuan pembelajaran IPA (KIMIA) di SMA (rujukan:kurikulum) 
 Jawab : rujukan Kurikulum KTSP 2006
 •Mata pelajaran kimia pada KTSP Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek imu kimia,cara memperoleh,serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya di peroleh dan di kembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan di kembangkan berdasarkan teori(deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,mengapa,dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi,struktur dan sifat,perubahan,dinamika,dan energetika zat. Oleh sebab itu,mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi,struktur dan sifat,perubahan,dinamika,dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan,yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta,konsep,prinsip,hokum dan teori) temuan ilmuan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu,pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
 •SK-KD kimia dalam kurikulum KTSP 
Tujuan Mata pelajaran kimia di SMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1.)Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2.)Memupuk sikap ilmiah yaitu objektif,terbuka,ulet,kritis,dan dapat bekerja sama dengan orang lain. 3.)Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen,dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrument,pengambilan,pengolahan dan penafsiran data serta penyampaian hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 
4.)Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu,masyarakat,dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5.)Memahami konsep,prinsip,hokum,dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
 -->Pertanyaan :
 2.Buat artikel argumentatif tentang pembelajaran kimia yang seharusnya dilakukan di SMA. Jawab : Pembelajaran kimia yang seharusnya dilakukan di SMA yaitu mengikuti kurikulum yang telah digunakan dan pendidik hatus benar-benar menguasai materi dan dapat menyelesaikan apa yang seharusnya disampaikan menurut buku dan kurikulum, agar siswa-siswi tidak ketinggalan pelajaran atau kehabisan waktu, sednagkan bab yang harus disampaikan belum selesai. Perbanyak buku-buku pelajaran di SMA terutama yang berhubungan dengan kimia agar banyak referensi yang digunakan dan sebagai acuan dalam menambah pengajaran di SMA. Komponen kegiatan belajara mengajar kimia yang menjadi aspek pendukung :
 •Ada identifikasi dan pengelompokan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa
 •Ada pengembangan materi standar kimia yang dilakukan oleh Guru
 •Ada pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi kimia
 •Ada pembinaan keakraban antara Guru dengan Siswa dan antara siswa dengan siswa 
 •Penjelasan materi standar kimia secara logis dan sistematis
 •Ada pengembangan dan modifikasi kegiatan pembelajaran kimia
 •Guru mengenal siswa secara perorangan 
 •Guru mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah kimia
•Guru mengembangkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
 •Ada upaya guru dalam memotivasi siswa untuk menerapkan konsep, pengertian, dan kompetensi kimia yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
•Ada pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi standar kimia Ada upaya guru untuk melibatkan siswa secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi standar kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar